Seorang pengusaha sushi, Kiyoshi Kimura, jadi bahan pembicaraan di
Tokyo. Pria berjuluk "Raja Tuna" itu membeli seekor ikan dengan harga
selangit. Dalam sebuah lelang di pasar ikan Tsukiji, Tokyo, Kamis
(5/1/2017), Kimura membeli seekor ikan tuna sirip biru dengan harga
636.000 dollar AS atau sekitar Rp 8,5 miliar.
Dengan harga selangit itu, pengusaha pemilik restoran Sushizanmai itu
resmi menjadi pemilik ikan berbobot 212 kilogram tersebut. Dengan harga
"ajaib" itu, Kimura harus menjual satu porsi sushi ikan tuna dengan
harga 85 dollar AS atau Rp 1,1 juta jika ingin mendapatkan keuntungan.
Harga itu artinya 25 kali lipat lebih mahal daripada satu porsi sushi
yang biasa dijual Kimura, yaitu 3,4 dollar AS atau sekitar Rp 45.000
saja.
"Saya merasa harganya memang sedikit mahal, tetapi saya senang mendapatkan tuna dengan bobot dan ukuran yang bagus dalam lelang," ujar Kimura. Pada hari yang sama, Kimura dan beberapa juru masak kemudian memotong-motong ikan raksasa itu di restorannya tak jauh dari pasar ikan.
Sementara itu, ratusan pencinta sushi menanti penuh harap bisa mencicipi satu atau dua potong sushi.
"Seperti biasa, saya ingin membeli yang terbaik sehingga pelanggan juga bisa mendapatkannya. Itu saja," ujar Kimura. Pria ini sukses membangun jaringan restorannya menjadi merek internasional dengan memenangi lelang di Tsukijo tiap awal tahun.
Kini Kimura selalu memenangi lelang enam tahun berturut-turut dalam ajang lelang yang dijadikannya sebagai sarana publikasi itu. Pada lelang tahun baru 2013, Kimura membeli seekor tuna dengan harga 1,8 juta dollar AS atau setara dengan Rp 24 miliar. Saat itu, Kimura mengalahkan pesaingnya yang berasal dari Hongkong.
Tahun lalu, tanpa saingan berat, Kimura "hanya" merogoh koceknya. Dia cukup mengeluarkan uang Rp 1,5 miliar untuk seekor ikan tuna seberat 200 kilogram. Warga Jepang adalah konsumen sebagian besar ikan tuna sirip hitam di seluruh dunia.
Namun, ikan tuna termahal adalah apa yang disebut dalam bahasa Jepang sebagai "kuro maguro" atau ikan tuna hitam karena sangat langka.
Tahun ini merupakan lelang terakhir di Tsukuji, pasar ikan terbesar di dunia, karena pasar ini akan dipindahkan ke lokasi baru.
"Saya merasa harganya memang sedikit mahal, tetapi saya senang mendapatkan tuna dengan bobot dan ukuran yang bagus dalam lelang," ujar Kimura. Pada hari yang sama, Kimura dan beberapa juru masak kemudian memotong-motong ikan raksasa itu di restorannya tak jauh dari pasar ikan.
Sementara itu, ratusan pencinta sushi menanti penuh harap bisa mencicipi satu atau dua potong sushi.
"Seperti biasa, saya ingin membeli yang terbaik sehingga pelanggan juga bisa mendapatkannya. Itu saja," ujar Kimura. Pria ini sukses membangun jaringan restorannya menjadi merek internasional dengan memenangi lelang di Tsukijo tiap awal tahun.
Kini Kimura selalu memenangi lelang enam tahun berturut-turut dalam ajang lelang yang dijadikannya sebagai sarana publikasi itu. Pada lelang tahun baru 2013, Kimura membeli seekor tuna dengan harga 1,8 juta dollar AS atau setara dengan Rp 24 miliar. Saat itu, Kimura mengalahkan pesaingnya yang berasal dari Hongkong.
Tahun lalu, tanpa saingan berat, Kimura "hanya" merogoh koceknya. Dia cukup mengeluarkan uang Rp 1,5 miliar untuk seekor ikan tuna seberat 200 kilogram. Warga Jepang adalah konsumen sebagian besar ikan tuna sirip hitam di seluruh dunia.
Namun, ikan tuna termahal adalah apa yang disebut dalam bahasa Jepang sebagai "kuro maguro" atau ikan tuna hitam karena sangat langka.
Tahun ini merupakan lelang terakhir di Tsukuji, pasar ikan terbesar di dunia, karena pasar ini akan dipindahkan ke lokasi baru.